Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Kopi Indonesia terkenal di pasar internasional karena rasanya yang kaya dan aromanya yang menggugah selera. Produksi kopi Indonesia didominasi oleh kopi varian robusta, yang menyumbang sekitar 76,7% dari total produksi nasional. Sedangkan sisanya adalah kopi arabika sebanyak 23,3%. Pertanian kopi robusta menjadi mata pencaharian utama penduduk di Gunung Kerinci dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Selain itu, kecamatan ini juga memiliki potensi pariwisata terkait kopi, di mana wisatawan dapat mengunjungi perkebunan kopi dan merasakan pengalaman petik buah kopi serta mencicipi kopi segar. Proses pengolahan kopi robusta ini melibatkan bahan baku utama berupa ceri kopi robusta yang ditanam dengan sistem organik oleh petani di Kerinci. Terdapat dua metode utama dalam pengolahan buah kopi, yaitu pengolahan basah dan pengolahan kering. Pengolahan basah melibatkan penggunaan air untuk mengupas dan mencuci buah kopi, sedangkan pengolahan kering melibatkan proses pengeringan langsung setelah buah kopi dipanen. Kopi Robusta memiliki keunggulan yang menarik dan inovatif dalam proses pengolahan dan uji cita rasanya. Salah satu keunggulannya adalah kemitraan dengan petani kopi organik yang menjaga lingkungan. Selain itu, penggunaan teknologi rumah UV dalam pengolahan kopi Robusta memberikan kebersihan dan higienisitas yang jarang ditemukan pada produk sejenis. Hasilnya adalah cita rasa Dark Chocolate yang konsisten dan istimewa. Bahkan, aroma kacang dan cokelat terpancar indah saat kopi diseduh. Keistimewaan kopi robusta Kerinci juga terletak pada aroma dan rasa yang unik, tidak ditemukan pada kopi robusta lainnya. Proses pemanggangan yang dilakukan secara tradisional memberikan rasa panggangan yang kuat dan aroma yang harum tetap terasa.